Direktorat SMK, 11 Juli 2025 - Pemerintah Republik
Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM)
melalui revitalisasi satuan pendidikan, salah satunya pada jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Revitalisasi sekolah merupakan bagian dari Program
Hasil Terbaik Cepat (PHTC) selain digitalisasi pembelajaran. Langkah strategis
ini sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden dan Wakil Presiden terpilih, yang
secara lugas menekankan pentingnya pendidikan, sains, dan teknologi sebagai
fondasi utama kemajuan bangsa.
Pengembangan SMK menjadi sangat penting dalam upaya
nasional mewujudkan visi tersebut. Revitalisasi sekolah ini merupakan inisiatif nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi agar lebih relevan dengan
dinamika kebutuhan dunia kerja, dunia industri, dan tantangan global. Lebih dari itu, program
ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan pendidikan yang berkualitas,
serta menyediakan sarana dan prasarana esensial yang mendukung proses pembelajaran yang aman, nyaman, ramah, efektif, dan inklusif.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah melaksanakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Bantuan Pemerintah Program Revitalisasi SMK Tahun 2025 hingga saat ini sebanyak empat tahap. Pada tahap ke-4, kegiatan diselenggarakan di Redtop Hotel dan Convention Center, dan turut hadir dalam pembukaan kegiatan pada Kamis, 10 Juli 2025, antara lain, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Bapak Fajar Riza Ul Haq, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Bapak Tatang Muttaqin, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Bapak Arie Wibowo Khurniawan, Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia, Bapak Georgius Budi Yulianto, Wakil Sekretaris Jenderal IAI, Ibu Larasati Wijaya serta Tenaga Ahli Wamendikdasmen, Bapak Khelmy K. Pribadi dan Bapak Fahmi Syahirul Alim.
Kegiatan diawali dengan laporan dari Direktur Jenderal Pendidikan
Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus, Bapak Tatang Muttaqin, yang
menyampaikan bahwa dari total 767 SMK penerima bantuan, sebanyak 228 SMK
mengikuti bimtek pada tahap ke-4 ini.
“Tujuan bimtek ini adalah untuk meningkatkan pemahaman
dan kesiapan SMK dalam melaksanakan program prioritas nasional. Revitalisasi
dilakukan secara swakelola, sehingga sekolah memiliki tanggung jawab penuh agar
hasil pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur berjalan dengan berkualitas,”
ungkap Tatang.
Dalam sambutannya saat pembukaan, Wakil Menteri Fajar
Riza Ul Haq menekankan bahwa revitalisasi SMK bukan sekadar pembangunan fisik,
tetapi merupakan transformasi menyeluruh terhadap ekosistem pendidikan.
“Selamat kepada SMK yang terpilih menerima bantuan
revitalisasi. Ini adalah bentuk komitmen kuat pemerintah, termasuk dari Bapak
Prabowo, untuk memperkuat satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Revitalisasi
tidak hanya membangun ruang kelas atau laboratorium, tetapi juga memperbaiki
pola pikir, mentalitas, dan budaya kerja,” ujar Fajar.
Ia menambahkan bahwa revitalisasi juga mencakup
pengembangan digitalisasi pendidikan, seperti pengenalan pemrograman (coding),
kecerdasan buatan (AI), serta penerapan metode pembelajaran mendalam (deep
learning) untuk mendorong kreativitas dan motivasi siswa.
“Jika infrastruktur sudah baik, tetapi pola pikir tidak berubah, maka tidak akan ada dampak signifikan. SMK harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki karakter kuat, kemampuan beradaptasi, dan kompetensi digital,” tambah Fajar.
Selaras dengan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi dan PKPLK, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Bapak Arie Wibowo Khurniawan memberikan penguatan dengan menyampaikan pesan bahwa dengan adanya kegiatan ini, diharapkan adanya pemahaman yang seragam antara seluruh pihak terkait, terlaksananya program revitalisasi SMK secara tepat, efektif, dan akuntabel, serta meningkatnya partisipasi satuan pendidikan dan masyarakat. Semoga hasil dari kegiatan ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi semua pihak.
Setelah sambutan Wakil Menteri, dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktorat SMK dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sebagai wujud kolaborasi dalam peningkatan kualitas infrastruktur pendidikan vokasi. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan pendampingan teknis oleh tenaga profesional bersertifikat guna menjamin mutu dan standar pembangunan revitalisasi.
Bimtek kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi
teknis, mulai dari penyusunan dokumen perencanaan, penggunaan aplikasi Takola,
hingga mekanisme pengawasan dalam pengelolaan bantuan pemerintah. Sejumlah
narasumber hadir dalam kegiatan ini, di antaranya dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi, Komisi X DPR RI, Bapak Ferdiansyah, dan Ibu Yunitha Arifin, Inspektur Investigasi, Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta para tenaga
ahli pusat. Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat
mengimplementasikan program revitalisasi dengan prinsip transparansi,
akuntabilitas, dan berdampak nyata demi peningkatan mutu dan relevansi
pendidikan vokasi di Indonesia.
Sumber: Tim Kerja Revitalisasi, Subdirektorat Fasilitasi Sarana
dan Prasarana, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Editor: Elva Lestari
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus,
dan Pendidikan Layanan Khusus
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: https://smk.dikdasmen.go.id
X: https://x.com/direktoratsmk
Instagram: instagram.com/direktoratsmk
Facebook: facebook.com/direktoratsmk
YouTube: Direktorat SMK - Kemdikdasmen
Layanan informasi resmi Direktorat SMK: 08118649444
#SMKBisa
#SMKHebat
#SMKBisaSMKHebat
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah