Program Murid Sekolah Menengah Kejuruan Yang Mendapatkan Penguatan Akses Kebekerjaan Luar Negeri adalah program bantuan pemerintah yang bertujuan untuk mempersiapkan murid SMK agar memiliki kompetensi unggul dan daya saing global melalui pelatihan intensif, pembekalan budaya kerja internasional, serta penguasaan bahasa asing. Bantuan ini diberikan kepada SMK terpilih untuk mendukung akses kebekerjaan lulusan SMK di perusahaan luar negeri, meningkatkan peluang kerja, dan mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja profesional di tingkat internasional.
Sering ditanyakan tentang Penguatan Akses Kebekerjaan Luar Negeri
- Jumlah siswa yang dapat diajukan bervariasi, namun umumnya berkisar antara 10–20 siswa, tergantung pada kapasitas dan kesiapan sekolah. - Direktorat SMK dapat menetapkan batas maksimal sesuai alokasi anggaran dan prioritas wilayah atau sektor. - Sekolah disarankan mengajukan siswa yang benar-benar siap secara kompetensi dan motivasi.
- Idealnya, sekolah memiliki mata pelajaran bahasa asing yang relevan dengan negara tujuan, sebagai bentuk kesiapan. - Namun, jika belum ada, sekolah dapat menunjang dengan program ekstrakurikuler atau pelatihan tambahan bahasa asing. - Dalam beberapa kasus, mata pelajaran asing dapat diberikan dalam bentuk kursus intensif selama masa persiapan.
Ya, sepanjang memenuhi kriteria dan kuota nasional belum terpenuhi, sekolah tersebut masih dapat mengusulkan. - Sekolah perlu memastikan tidak terjadi tumpang tindih anggaran dan kegiatan. - Prioritas tetap diberikan pada sekolah yang memiliki kesiapan dan kemitraan nyata dengan negara tujuan.
Direktorat SMK lebih berperan sebagai fasilitator kebijakan dan pemberi bantuan, bukan sebagai SO langsung - Penyaluran ke luar negeri biasanya dilakukan oleh mitra industri, LPK, atau lembaga resmi yang telah bekerja sama. * Kementerian P2MI beserta UPT di tingkat provinsi dan Kota/Kabupaten dapat membantu memverifikasi dan mengoordinasikan mitra yang kredibel.
Tidak diperkenankan. Siswa yang telah dinominasikan tidak dapat digantikan dengan siswa lain apabila mengundurkan diri di tengah proses. - Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab, siswa yang mengundurkan diri akan diminta mengganti biaya yang telah dikeluarkan dalam proses persiapan. - Oleh karena itu, sekolah harus serius dan selektif dalam menominasikan siswa yang benar-benar siap secara mental, kompetensi, dan motivasi untuk mengikuti seluruh rangkaian program hingga selesai.