Direktorat SMK, 31 Juli 2025 - Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menegaskan komitmennya dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan vokasi melalui penyelenggaraan Webinar Nasional “SMK Siap ANBK: Langkah Nyata Menuju Pendidikan Vokasi Berkualitas”. Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat pemahaman para pemangku kepentingan SMK terhadap kebijakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), serta membangun kesiapan satuan pendidikan dalam menghadapinya. Webinar yang dilaksanakan secara daring pada Kamis, 31 Juli 2025, disiarkan secara langsung dan dapat disaksikan kembali melalui kanal YouTube Direktorat SMK – Kemendikdasmen.
Dalam sambutan pada kegiatan webinar tersebut, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Dr. Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak., menyampaikan bahwa hasil survei PISA 2022 menunjukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) murid sekolah di Indonesia masih sangat rendah. Temuan ini menjadi alarm penting bahwa sistem pembelajaran harus lebih fokus pada pengembangan analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah kompleks, bukan hanya hafalan atau latihan soal rutin. Perlu ada transformasi pembelajaran yang mendorong daya nalar dan berpikir kritis siswa di semua jenjang pendidikan, termasuk SMK. Hasil dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sebagai Instrumen perbaikan mutu pendidikan dan akan menjadi fondasi untuk menyusun strategi peningkatan mutu sekolah SMK secara lebih terarah dan berbasis data. Dengan kata lain, Asesmen Nasional adalah alat diagnostik yang membantu kita mengetahui posisi sekolah saat ini, sekaligus menentukan langkah intervensi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK khususnya dalam aspek kemampuan literasi dan numerasi. Ia menekankan bahwa hasil ANBK harus menjadi bahan refleksi untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap ekosistem pembelajaran di SMK.
"Asesmen Nasional bukan sekedar kewajiban administratif, melainkan sebagai momentum transformasi pendidikan vokasi. Asesmen Nasional harus kita jadikan sebagai refleksi bersama, bagaimana mutu pembelajaran di SMK dapat terus ditingkatkan, bagaimana lulusan kita tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap berwirausaha, bahkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan bekal keterampilan yang memadai” ujar Arie.
Strategi Implementasi ANBK
Dalam sesi paparan utama, terdapat dua materi yang disajikan yaitu oleh Ketua Sub Tim Kerja Penyelarasan, Pembelajaran, dan Penilaian, Muhamad Habib, S.S.T. dan Perwakilan dari Tim Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Suryo Atmojo, S.Psi. Habib memberikan penjelasan komprehensif mengenai arah kebijakan ANBK tahun 2025. Sebagai bagian dari transformasi pendidikan vokasi, pentingnya asesmen dan penilaian di jenjang SMK sebagai alat ukur mutu pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada kesiapan siswa menghadapi tantangan dunia kerja dan masyarakat. Disampaikan bahwa asesmen ini dirancang untuk mendorong perubahan paradigma dari sekadar mengukur capaian akademik menjadi alat pengukur sistem yang holistik. Fokus utama ANBK mencakup literasi membaca, numerasi, serta survei karakter dan lingkungan belajar. Asesmen bukan sekadar evaluasi hasil belajar, tetapi alat strategis untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran secara menyeluruh, termasuk literasi, numerasi, karakter, dan lingkungan belajar” ungkap Habib.
Selain itu, disampaikan pula mekanisme teknis pelaksanaan ANBK, mulai dari simulasi, gladi bersih, hingga pelaksanaan utama yang perlu dipahami secara menyeluruh oleh SMK. Hal ini penting agar tidak hanya lancar dalam sisi pelaksanaan, tetapi juga akurat dalam penyajian data dan interpretasi hasil. Jenis Penilaian pada Jenjang SMK, penilaian oleh guru, untuk menilai ketercapaian kompetensi dalam pembelajaran sehari-hari, penilaian oleh sekolah, berkaitan dengan keputusan kenaikan kelas dan kelulusan, penilaian oleh pemerintah, melalui ANBK, sebagai evaluasi sistem pendidikan secara nasional, dan penilaian oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), melalui uji kompetensi atau praktik kerja industri.
Dalam Asesmen Nasional, terdapat tiga aspek utama yang dinilai untuk memetakan mutu pendidikan secara menyeluruh:
1. AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), dilaksanakan oleh siswa kelas XI (yang dipilih secara acak) untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, terutama dalam dua bidang utama: literasi dan numerasi. AKM tidak menilai hafalan, tetapi kemampuan memahami, menganalisis, dan menerapkan informasi dalam konteks sehari-hari;
2. Survei Karakter, dilakukan oleh siswa yang sama dengan peserta AKM, untuk mengetahui sejauh mana nilai-nilai karakter berkembang dalam diri mereka. Nilai-nilai tersebut meliputi keimanan, toleransi, gotong royong, kreativitas, dan lain-lain. Survei ini mencerminkan pembentukan karakter sebagai bagian dari proses pendidikan;
3. Survei Lingkungan Belajar, diisi oleh guru dan kepala sekolah, bertujuan untuk menggambarkan kondisi nyata suasana dan iklim pembelajaran di sekolah. Survei ini penting untuk melihat bagaimana sekolah menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung proses belajar mengajar yang berkualitas.
Perwakilan dari Pusmendik Kemendikdasmen, Suryo menyampaikan bahwa pelaksanaan Asesmen Nasional mengacu pada UU Sisdiknas 2003, PP Nomor 57 Tahun 2021, dan Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021. Asesmen ini menjadi bagian dari pengendalian mutu pendidikan nasional serta bentuk akuntabilitas pemerintah terhadap publik. Asesmen Nasional hanya diikuti oleh sampel siswa kelas 5, 8, dan 11 yang dipilih secara acak. Semua guru dan kepala sekolah juga diwajibkan ikut dalam Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar). Jadwal pelaksanaan disusun berjenjang dari Juli hingga November 2025, mencakup simulasi, gladi bersih, pelaksanaan utama, dan susulan. Dalam pelaksanaan ANBK yang utama SMA/SMK sederajat diawali pada pada pekan pertama Senin, 4 Agustus 2025 sampai dengan Kamis, 7 Agustus 2025.
“Perbedaan pelaksanaan ANBK pada tahun 2025 ini, pelaksanaan pengerjaan Survei Lingkungan Belajar (sulingjar) pada satu pekan yang sama dalam setiap jenjang” kata Suryo.
Pelaksanaan ANBK dapat dilakukan secara daring atau semi daring, tergantung kesiapan infrastruktur sekolah. Sekolah dikategorikan sebagai mandiri (dengan perangkat lengkap) atau menumpang (melaksanakan asesmen di sekolah lain). Dengan semangat refleksi diri untuk transformasi, Asesmen Nasional diharapkan menjadi pendorong utama dalam menciptakan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berdaya saing, dimulai dari data, dianalisis dengan jujur, dan ditindaklanjuti secara kolaboratif. Paparan materi dari webinar yang telah dilaksanakan dapat diunduh pada tautan:
Penulis: Elva Lestari
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus,
dan Pendidikan Layanan Khusus
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: https://smk.dikdasmen.go.id
X: https://x.com/direktoratsmk
Instagram: instagram.com/direktoratsmk
Facebook: facebook.com/direktoratsmk
YouTube: Direktorat SMK - Kemdikdasmen
Layanan informasi resmi Direktorat SMK: 08118649444
#SMKBisa
#SMKHebat
#SMKBisaSMKHebat
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah