Jakarta, 25 Juni 2025 - Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi telah meluncurkan Program Pengembangan SMK Tahun 2025, sebuah inisiatif strategis pemerintah untuk memperkuat kualitas satuan pendidikan vokasi di Indonesia. Program ini bertujuan menghasilkan sumber daya manusia lulusan SMK yang adaptif, kompeten, dan meningkatkan relevansi pendidikan SMK dengan kebutuhan dunia kerja, industri, dan pasar global, melalui berbagai skema bantuan yang dirancang secara komprehensif dan berkelanjutan. Sosialisasi program tersebut sudah diselenggarakan dan resmi diluncurkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi dan PKPLK pada Senin, 2 Juni 2025.
Sejalan dengan kebijakan nasional yang tengah dijalankan serta pada poin keempat dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden terpilih menegaskan bahwa pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi merupakan pilar utama dalam mendorong kemajuan bangsa. Harapannya melalui intervensi program yang akan dijalankan oleh ekosistem SMK dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dan akan berdampak pada peningkatan produktivitas SDM menuju Indonesia Emas 2045.
Terdapat beberapa skema utama dalam program ini yaitu:
1. Program SMK Pusat Keunggulan (PK) hadir dalam dua skema:
- Penguatan pembelajaran mendalam
- Skema reguler
2. Program Pengajaran Berbasis Pabrik Teaching Factory (TeFa):
- Skema kolaborasi
- Skema reguler
3. Program Proyek Kreatif dan Kewirausahaan
4. Program Penguatan Akses Kebekerjaan Luar Negeri
5. Program Sertifikasi Bahasa Asing Murid SMK
6. Program Sertifikasi Kompetensi Murid SMK
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengamanatkan agar pendidikan kejuruan menyiapkan lulusan yang mampu bekerja di bidang keahliannya masing-masing. SMK bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga kompeten dan responsif terhadap kebutuhan dunia kerja.
Ke depan, strategi pengembangan SMK difokuskan pada penguatan berbasis keunggulan lokal. Pendekatan ini memungkinkan SMK untuk bermitra dengan industri sekitar, termasuk UMKM, tanpa harus bergantung pada industri besar. Dengan membangun ekosistem pendidikan vokasi yang kolaboratif, SMK dapat lebih adaptif terhadap potensi dan kebutuhan daerah.
"Tantangan yang dihadapi tentu tidak mudah. Namun, hal ini tidak mengurangi semangat untuk terus meningkatkan kompetensi lulusan. Pendidikan adalah mandat konstitusi, dan implementasinya merupakan bagian dari komitmen negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucap Tatang.
Dalam kesempatan pada saat peluncuran program, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Arie Wibowo Khurniawan juga menyampaikan bahwa transformasi SMK bukan sekadar tugas institusi atau lembaga, melainkan kerja bersama lintas sektor dan pemangku kepentingan lainnya, bahwa program ini adalah bagian integral dari revitalisasi SMK dan implementasi kebijakan Asta Cita ke-4, menuju Indonesia Emas 2045.
Jenis Bantuan Program Pengembangan SMK Tahun 2025
Skema SMK Pusat Keunggulan Skema Reguler, merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah percontohan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. Pemerintah pusat memberikan dukungan kepada 78 SMK untuk mendapatkan program bantuan tersebut.
SMK Pusat Keunggulan Skema Penguatan Pembelajaran Mendalam, merupakan program yang berfokus pada proses penguatan pembelajaran, kurikulum, serta guru dan tenaga kependidikan berstandar dunia usaha dan dunia industri untuk menciptakan profil lulusan yang sesuai dengan standar kebutuhan dunia kerja dengan kuota tersedia sebanyak 1.100 SMK.
Program Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Reguler, merupakan program bantuan pemerintah yang diberikan kepada SMK untuk mengawali atau mengembangkan teaching factory di SMK. Program ini sebagai upaya untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skills) serta mampu beradaptasi di dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Pemerintah pusat memberikan dukungan kepada 375 SMK untuk dapat menjalankan program tersebut.
Program Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Kolaborasi, merupakan program bantuan pemerintah untuk SMK yang menjalankan teaching factory di sekolah untuk dapat berkolaborasi dengan SMK lainnya atau mitra usaha, mitra industri menengah, dan swasta lainnya. Program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan praktik yang berstandar industri, mengembangkan produk/jasa bernilai jual, serta membekali siswa dengan keterampilan teknis (hard skills) dan non-teknis (soft skills) yang sesuai kebutuhan pasar kerja, program ini menyasar kepada 75 SMK.
Program Proyek Kreatif dan Kewirausahaan, merupakan dukungan yang diberikan pemerintah untuk memfasilitasi murid SMK untuk berinovasi dan menjadi wirausaha dan SMK menjadi lembaga atau satuan pendidikan pencetak lulusan yang mampu bersaing di dunia usaha, dunia industri, dan menjadikan lulusan SMK wirausahawan muda diberikan kepada 250 SMK. Bantuan ini mendukung penguatan kelompok usaha siswa, pengembangan model bisnis berbasis Business Model Canvas, promosi daring atau luring, hingga penyelenggaraan pameran produk. Ini menjadi bagian dari upaya membangun generasi muda yang adaptif, kreatif, dan mampu menciptakan lapangan kerja.
Program Penguatan Akses Kebekerjaan Luar Negeri, merupakan program dalam bentuk intervensi yang diberikan untuk memperkuat akses murid SMK terhadap peluang kerja global dengan meningkatkan kesiapan murid secara teknis dan non-teknis, memperluas jejaring kerja sama dan memfasilitasi sertifikasi kompetensi berstandar internasional antara dunia pendidikan vokasi dan pasar kerja luar negeri, program tersebut dibuka untuk 750 murid.
Sertifikasi Bahasa Asing Murid SMK, merupakan program untuk meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, bagi murid SMK dalam menghadapi pasar kerja global. Dilaksanakan dalam bentuk sertifikasi internasional TOEIC (Test of English for International Communication), yang mengukur kemampuan membaca (reading) dan mendengarkan (listening) sebagai dukungan terhadap kebijakan Revitalisasi SMK, Asta Cita ke-4 menuju Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kompetensi global murid SMK, kuota tersedia untuk 30.000 murid SMK.
Sertifikasi Kompetensi Murid SMK, merupakan program dalam memfasilitasi murid SMK mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diakui oleh dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (DUDIKA). Sertifikasi dilakukan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), atau lembaga lain yang diakui secara nasional/internasional dengan tujuan meningkatkan akses sertifikasi, kesesuaian kompetensi lulusan, serta daya saing di dunia kerja, kuota yang disediakan untuk 67.533 murid SMK.
Kriteria, periode pendaftaran, teknis pendaftaran, dan informasi program lebih lanjut tertera pada laman resmi https://smk.kemdikdasmen.go.id dan aplikasi Takola https://takola.ditpsmk.net. Melalui semangat kolaborasi, Direktorat SMK mengajak seluruh kepala sekolah, guru, dan mitra industri untuk menyukseskan program ini demi masa depan pendidikan vokasi yang unggul, relevan, dan mendunia.
Diluncurkannya Program Pengembangan SMK Tahun 2025 oleh Direktorat SMK menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat transformasi pendidikan vokasi agar lebih responsif terhadap dinamika zaman dan kebutuhan dunia industri. Melalui penguatan sinergi antara satuan pendidikan, pelaku usaha, industri, dan masyarakat, lulusan SMK diharapkan mampu berperan sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, baik di tingkat daerah maupun internasional.
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan