
Jakarta, Direktorat SMK - Perwakilan dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV BISPAR) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan pertemuan terkait Koordinasi Pola Diklat BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata Tahun 2025 bersama Plt. Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Kamis (06/02/2025). Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai rencana program pelatihan peningkatan kompetensi guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dr. Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak. selaku Plt. Direktur SMK dalam pembukaannya menyampaikan beberapa hal seperti sekolah harus mampu dan sekaligus dapat menghasilkan barang dan jasa, selanjutnya barang dan jasa tersebut bisa diakui oleh masyarakat untuk menjadi Sumber Daya yang bisa digunakan.
Dr. Nining Dwirosanti, S.Psi., M.Si. selaku Widyaiswara Ahli Muda dari BBPPMPV BISPAR menyampaikan rencana program pelatihan peningkatan kompetensi Guru SMK dengan mengusung pola diklat kekinian, up to date dan relevan dimana sasaran peserta merupakan guru bidang bisnis dan pariwisata yang belum mengikuti pelatihan di BBPPMPV BISPAR sebanyak 1175 orang dengan berdasarkan 4 kompetensi guru SMK. Pola diklat ada beberapa seperti blended learning (metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online). Pembelajaran daring dengan materi teori-teori pokok yang disusun oleh industri dan fasilitator, membahas terkait unit kompetensi yang akan diraih dan disertifikasi industri. Selain itu ada magang secara offline, penyelarasan kurukulum dengan industri, dan teaching project dalam bentuk artikel yang nantinya menjadi karya ilmiah para guru.
Struktur kegiatan program beberapa diambil dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), ada beberapa hal tidak diberikan unit kompetensi yang tidak diajarkan akan dilanjutkan dengan ujian, yang mana di akhir akan mendapatkan skill passpor kalau sudah mengambil unit kompetensi. Teaching project dalam bentuk RTL, Bentuknya artikel dari pelatihan online, magangm sertifikasi, dan penyelarasan seperti apa yang akan dituangkan di dalam artikel. Untuk diimplementasikan di sekolah, di unggah di link milik BISPAR untuk syarat mendapatkan sertifikat untuk penulisan artikel tersebut dibuat petunjuk penulisan artikel.
Adanya pola kerja sama dengan Dinas sekitar 50 jam pelajaran (JP), pola kerja sama yan compatibel dengan APBD maka sebanyak 50 JP (Luring/Daring), ada struktur program juga, dan ada uji kompetensi. Pola kerja sama sharing industri sebanyak 50 JP, mata pelatihan menyesuaikan dengan indsutri dan negotible. Penyusunan modul cetak dan online dengan Learning Management System, pola ini berbeda dengan yang sebelumnya, perlu menyusun perangkat diklat yang baru yaitu modul cetak dengan LMS ada linimasanya yang akan berakhir di bulan Maret 2025, ada sistematika modul (menyesuaikan modul kemenaker, sudah bisa dijadikan mikro kredesensial). Pengembangan LMS dirancang dengan pendekatan interaktif dan berbasis aktivitas, di dukung oleh video edukatif, mengurangi teks panjangm dan pembelajaran lebih menarik, ada linimasa Digitalisasi LOM (Learning Object Material).
Penulis: Elva Lestari